Sebelum memulai proses pembuatan game, para developer perlu memilih game engine yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Di era sekarang, tersedia berbagai macam game engine dengan keunggulan dan spesialisasi yang berbeda-beda. Lantas apa saja game engine yang umum digunakan oleh game developers?
Pemilihan game engine menjadi langkah krusial yang harus dipertimbangkan secara matang, terutama untuk mendukung pengembangan dan pemeliharaan game dalam jangka panjang. Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi game engine berlangsung pesat dengan berbagai peningkatan fitur dan versi.
Mulai dari kemudahan akses bagi pengguna hingga kemampuan integrasi dengan teknologi kecerdasan buatan, semua itu membuat proses pembuatan game menjadi lebih efisien. Hal ini membuka peluang yang lebih luas bagi pengembang, baik dari kalangan indie maupun perusahaan besar, untuk menciptakan game mereka sendiri.
Dalam uraian ini, akan dibahas lima game engine populer yang banyak digunakan oleh para developer, dan bisa menjadi referensi awal untuk kamu yang ingin memulai perjalanan dalam dunia pengembangan game. Berikut diantaranya:
1. Unreal Engine
Unreal Engine merupakan mesin permainan yang dikembangkan oleh Epic Games, dikenal luas berkat kemampuannya dalam menghasilkan rendering berkualitas tinggi serta grafis yang memukau. Platform ini dibangun menggunakan bahasa pemrograman C++, dan juga menyediakan sistem Blueprint Visual Scripting yang memungkinkan pengembangan tanpa harus menulis banyak kode.
Versi terbarunya, Unreal Engine 5, menghadirkan teknologi mutakhir seperti Nanite dan Lumen, yang memungkinkan pencahayaan real-time dan detail visual yang sangat kompleks. Unreal Engine kerap digunakan dalam pembuatan game kelas atas (AAA) dengan visual realistis, termasuk Fortnite dan Final Fantasy VII Remake, serta berbagai proyek simulasi, virtual reality, dan game 3D bergenre aksi maupun RPG seperti Gears of War dan Tomb Raider.
2. Unity
Unity merupakan salah satu engine game yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membuat serta mengembangkan game berbasis 2D maupun 3D. Mengandalkan bahasa pemrograman C#, Unity dikenal berkat tampilan antarmuka yang mudah digunakan serta kemampuannya mendukung berbagai platform, seperti Windows, macOS, Android, iOS, hingga konsol game.
Platform ini juga menyediakan Asset Store, tempat para pengembang dapat menemukan beragam aset, plugin, dan alat bantu lainnya. Dengan fleksibilitas tinggi, Unity cocok digunakan untuk berbagai jenis game, mulai dari game mobile seperti Angry Birds dan Monument Valley, game 2D dan 3D seperti Hollow Knight dan Subnautica, hingga aplikasi realitas virtual dan augmented seperti Beat Saber dan Pokémon GO.
3. Godot
Godot merupakan game engine open-source yang menawarkan antarmuka yang mudah digunakan serta sistem berbasis node yang fleksibel, sehingga memudahkan pengembangan game baik dalam format 2D maupun 3D. Engine ini mendukung berbagai bahasa pemrograman seperti GDScript, C#, dan VisualScript.
Godot sangat cocok digunakan oleh pengembang indie maupun untuk keperluan prototipe yang membutuhkan proses pengembangan cepat. Platform ini ideal untuk menciptakan game dengan desain yang tidak terlalu kompleks dan tetap fleksibel, seperti Until Then dan Runa & the Chaikurú Legacy, maupun jenis game 2D dan 3D lainnya seperti platformer dan RPG ringan.
4. CryEngine
CryEngine terkenal karena kemampuannya dalam merender grafis secara sangat realistis serta menyediakan beragam fitur mutakhir untuk membangun lingkungan 3D yang sangat rinci. Mesin ini memanfaatkan bahasa pemrograman C++ dan mendukung scripting dengan Lua, menjadikannya pilihan ideal untuk pengembangan game open world dengan kualitas visual tinggi, serta game bergenre taktis dan first-person shooter (FPS) yang memiliki medan permainan kompleks, seperti Hunt: Showdown.
Itulah beberapa game engine yang umum digunakan oleh game developers. Tentunya dengan adanya berbagai game engine ini, para pembuat game pemula bisa lebih mudah dalam pembuatan game tersebut.